GDPR Compliance

We use cookies to ensure you get the best experience on our website. By continuing to use our site, you accept our use of cookies, Privacy Policy, and Terms of Service.

Menjembatani Genomik dan Bakat antara BGI Group dan Universitas Chulalongkorn: Perjalanan Pelajar Kanyanee Promsawan

By Agile Staff June 12, 2024
Kanyanee Promsawan , seorang mahasiswa PhD dalam program Bioinformatika dan Biologi Komputasi di Universitas Chulalongkorn . SHENZHEN , CHINA , June 12 , 2024 /EINPresswire.com/ -- Menumbuhkan bakat generasi berikutnya di bidang ilmu hayati merupakan inti dari tanggung jawab sosial BGI Group . Kolaborasinya dengan Universitas Chulalongkorn , institusi pendidikan

Kanyanee Promsawan, seorang mahasiswa PhD dalam program Bioinformatika dan Biologi Komputasi di Universitas Chulalongkorn. SHENZHEN, CHINA, June 12, 2024 /EINPresswire.com/ -- Menumbuhkan bakat generasi berikutnya di bidang ilmu hayati merupakan inti dari tanggung jawab sosial BGI Group. Kolaborasinya dengan Universitas Chulalongkorn, institusi pendidikan tinggi tertua di Thailand yang didirikan pada tahun 1917, merupakan bukti nyata pemenuhan tanggung jawab ini, tidak hanya di Thailand namun juga di bidang ilmu hayati global. Saat ini, Universitas Chulalongkorn telah bermitra dengan BGI Group untuk meluncurkan 'Program Pelatihan Bakat BGI x Chula,' yang bertujuan untuk bersama-sama mengembangkan peneliti sains masa depan dan lebih memajukan penelitian sains dan inovasi teknologi.

Kanyanee Promsawan sedang belajar untuk mendapatkan gelar PhD dalam program Bioinformatika dan Biologi Komputasi di Universitas Chulalongkorn, dan berpartisipasi dalam program kolaborasi antara Universitas Chulalongkorn dan BGI Group. Penelitiannya bertujuan untuk memecahkan rahasia penyakit genetik melalui analisis data pengurutan tingkat lanjut, dan Kanyanee dengan senang hati berbagi pengalaman pribadinya dan wawasan yang diperoleh dari pengalamannya dengan BGI.

“Genomik, yang didukung oleh alat pengurutan yang canggih, memainkan peran penting dalam pemahaman kita tentang ilmu hayati,” jelas Kanyanee. Dia mengibaratkan genomik sebagai sebuah kunci; yang mengungkap detail rumit susunan genetik kita, mengungkap struktur, fungsi, dan mekanisme pengaturan gen kita. “Dengan kombinasi ketiga hal ini,” tambahnya, “kita dapat menganalisis data genom berskala besar, yang mengarah pada kemajuan dalam diagnosis penyakit, perawatan, dan pengobatan yang disesuaikan dengan kebutuhan.”

Perkenalan Kanyanee dengan BGI meninggalkan kesan mendalam. Melalui program kolaborasi antara universitasnya dan BGI, ia menghadiri salah satu seminar akademis BGI, yang menurutnya merupakan pengalaman yang "sangat positif". Ambisi BGI untuk menerapkan teknologi omics demi kesejahteraan umat manusia, yang diungkapkan melalui inisiatif “Omics untuk Semua,” sangat selaras dengan keinginannya karena menyoroti dedikasi BGI untuk membuat genomik dapat diakses dan bermanfaat bagi semua orang.

Menggali lebih dalam perjalanannya, Kanyanee menjelaskan bagaimana fokus BGI pada genomik telah memengaruhi penelitiannya terhadap penyakit genetik secara signifikan. “[Dengan] menggunakan platform pengurutan BGl, kami memperoleh data Pengurutan Genomik Utuh yang berkualitas tinggi dan terjangkau untuk analisis varian genetik lebih lanjut,” jelasnya. “Penelitian saya pada penyakit genetik, termasuk pasien di Thailand, mendapat manfaat dari kemajuan BGl dalam teknologi pengurutan genom. [Hal ini] juga memberikan saya lebih banyak perspektif mengenai teknologi ilmu hayati.”

Ia merasa terinspirasi melihat bagaimana metodologi dan temuan BGI dalam mendeteksi penyakit, diagnosis molekuler, dan pengobatan presisi sejalan dengan minat penelitiannya saat ini. Karya BGI di bidang teknologi multi-omics, khususnya, telah memberikan perspektif berharga yang memicu keingintahuan akademis dan tujuan penelitiannya.

Selain itu, pengalaman pelatihan ini diperkaya dengan keberagaman peserta dari berbagai negara, sehingga menawarkan perspektif yang lebih luas mengenai teknologi ilmu hayati dan wawasan berharga mengenai lanskap penelitian global.

Di masa depan, Kanyanee sangat ingin berkolaborasi dengan BGI, khususnya dalam penelitian genetika dan epigenetik, dengan fokus pada diagnosis penyakit dan pengobatan pencegahan yang dipersonalisasi. “Saya percaya bahwa teknologi canggih dan pengetahuan penelitian BGI dapat membantu saya mencapai tujuan penelitian saya di masa depan,” tutupnya dengan nada optimisme dan tekad.

Perjalanan ini tidak hanya memperkaya penelitian Kanyanee namun juga memperkuat tekadnya untuk berkontribusi pada bidang genomik. Sembari melanjutkan perjalanannya di bidang bioinformatika dan biologi komputasi, ia bersemangat untuk mengeksplorasi dan berkontribusi terhadap kemajuan di bidang ini.

Richard Li BGI Groupemail us hereVisit us on social media:FacebookXLinkedIn

You just read:

News Provided By

June 12, 2024, 06:00 GMT

EIN Presswire's priority is source transparency. We do not allow opaque clients, and our editors try to be careful about weeding out false and misleading content. As a user, if you see something we have missed, please do bring it to our attention. Your help is welcome. EIN Presswire, Everyone's Internet News Presswire, tries to define some of the boundaries that are reasonable in today's world. Please see our Editorial Guidelines for more information.

Originally published at https://www.einpresswire.com/article/719268715/menjembatani-genomik-dan-bakat-antara-bgi-group-dan-universitas-chulalongkorn-perjalanan-pelajar-kanyanee-promsawan

Menjembatani Genomik dan Bakat antara BGI Group dan Universitas Chulalongkorn: Perjalanan Pelajar Kanyanee Promsawan

More from Tech